Waspada Bahaya Computer Vision Syndrome
Terkait
Menghadapi Tantangan Global Megatrend 2050, Diperlukan Cara Menyiapkan Tenaga Terampil di Masa Depan
329 Peserta Lulus SKD dan Berhak Mengikuti SKB
678 PPPK ikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah
BKPSMD Turut Partisipasi Bersih Pantai Sodong Dalam Rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat
Kerja Bakti Bareng Masyarakat, Wujud Cinta BKPSDM terhadap Lingkungan
Teknologi saat ini sudah merupakan bagian penting dari hidup manusia. Komputer dan laptop menjadi alat yang wajib digunakan dalam pekerjaan. Ponsel pun seolah-olah sebagai asisten pribadi yang membantu sisi komunikasi dan memudahkan berbagai aktivitas harian yang dilakukan seseorang. Namun banyak yang tidak menyadari, di balik penggunaan alat-alat tersebut ada potensi bahaya yang mengintai yaitu Computer Vision Syndrome.
American Optometric Association menjelaskan Computer Vision Syndrome (CVS), atau dapat diartikan sindrom penglihatan komputer, adalah sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer dan perangkat elektronik lain seperti tablet, e-reader, dan ponsel yang berkepanjangan. Banyak orang yang yang mengalami ketidaknyamanan pada mata dan memiliki masalah penglihatan saat melihat layar digital untuk waktu yang lama.
Gejala yang umum dialami terkait CVS antara lain: ketegangan pada mata, pusing, penglihatan kabur, mata terasa kering, sakit pada leher dan bahu. Gejala tersebut dapat disebabkan karena pencahayaan ruangan yang kurang optimal, silau pada layar digital, jarak pandang yang tidak tepat, posisi duduk yang buruk, masalah penglihatan yang tidak terkoreksi (rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi), atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Banyak dari gejala visual tersebut bersifat sementara dan akan berkurang bila penggunaan komputer maupun perangkat digitalnya dibatasi. Namun beberapa orang mungkin akan terus mengalami penurunan kemampuan visual seperti penglihatan jarak jauh yang kabur walaupun sudah berhenti bekerja di depan komputer dan layar perangkat digital. CVS dapat didiagnosis dan ditangani melalui pemeriksaan mata secara komprehensif pada dokter spesialis mata. Apabila anda mengalami keluhan yang berkepanjangan terkait hal tersebut, segera periksakan kondisi mata anda agar segera mendapatkan perawatan dan penanganan medis yang tepat.
Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi CVS yang berkaitan dengan penggunaan komputer adalah menentukan posisi tubuh yang tepat. Hal ini didukung pula dengan kondisi pencahayaan, kenyamanan kursi, lokasi materi referensi, posisi monitor, dan pengaturan waktu istirahat. Cara lainnya untuk menghindari Computer Vision Syndrome adalah menerapkan aturan 20-20-20. Bagaimana melakukan aturan 20-20-20 ini? Caranya adalah istirahat 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6,096 meter) setiap 20 menit.
Penggunaan komputer dan perangkat digital tentunya juga dilakukan oleh ASN termasuk ASN Pemerintah Kabupaten Cilacap. Mari kita bersama-sama menghindari potensi bahaya CVS ini dengan mengurangi faktor-faktor resiko seperti yang telah disebutkan dan menerapkan aturan 20-20-20 sehingga mata dan penglihatan kita tetap terlindungi dan terjaga dengan baik.
American Optometric Association menjelaskan Computer Vision Syndrome (CVS), atau dapat diartikan sindrom penglihatan komputer, adalah sekelompok masalah terkait mata dan penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer dan perangkat elektronik lain seperti tablet, e-reader, dan ponsel yang berkepanjangan. Banyak orang yang yang mengalami ketidaknyamanan pada mata dan memiliki masalah penglihatan saat melihat layar digital untuk waktu yang lama.
Gejala yang umum dialami terkait CVS antara lain: ketegangan pada mata, pusing, penglihatan kabur, mata terasa kering, sakit pada leher dan bahu. Gejala tersebut dapat disebabkan karena pencahayaan ruangan yang kurang optimal, silau pada layar digital, jarak pandang yang tidak tepat, posisi duduk yang buruk, masalah penglihatan yang tidak terkoreksi (rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi), atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Banyak dari gejala visual tersebut bersifat sementara dan akan berkurang bila penggunaan komputer maupun perangkat digitalnya dibatasi. Namun beberapa orang mungkin akan terus mengalami penurunan kemampuan visual seperti penglihatan jarak jauh yang kabur walaupun sudah berhenti bekerja di depan komputer dan layar perangkat digital. CVS dapat didiagnosis dan ditangani melalui pemeriksaan mata secara komprehensif pada dokter spesialis mata. Apabila anda mengalami keluhan yang berkepanjangan terkait hal tersebut, segera periksakan kondisi mata anda agar segera mendapatkan perawatan dan penanganan medis yang tepat.
Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi CVS yang berkaitan dengan penggunaan komputer adalah menentukan posisi tubuh yang tepat. Hal ini didukung pula dengan kondisi pencahayaan, kenyamanan kursi, lokasi materi referensi, posisi monitor, dan pengaturan waktu istirahat. Cara lainnya untuk menghindari Computer Vision Syndrome adalah menerapkan aturan 20-20-20. Bagaimana melakukan aturan 20-20-20 ini? Caranya adalah istirahat 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6,096 meter) setiap 20 menit.
Penggunaan komputer dan perangkat digital tentunya juga dilakukan oleh ASN termasuk ASN Pemerintah Kabupaten Cilacap. Mari kita bersama-sama menghindari potensi bahaya CVS ini dengan mengurangi faktor-faktor resiko seperti yang telah disebutkan dan menerapkan aturan 20-20-20 sehingga mata dan penglihatan kita tetap terlindungi dan terjaga dengan baik.