Menghadapi Tantangan Global Megatrend 2050, Diperlukan Cara Menyiapkan Tenaga Terampil di Masa Depan
Terkait
Menghadapi Tantangan Global Megatrend 2050, Diperlukan Cara Menyiapkan Tenaga Terampil di Masa Depan
329 Peserta Lulus SKD dan Berhak Mengikuti SKB
678 PPPK ikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah
BKPSMD Turut Partisipasi Bersih Pantai Sodong Dalam Rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat
Kerja Bakti Bareng Masyarakat, Wujud Cinta BKPSDM terhadap Lingkungan
JAKARTA – Senin, 18/11/2024, BKPSDM Kabupaten Cilacap turut serta hadir dalam acara National Future Learning Forum Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Acara ini diselenggarakan di Gedung Graha Makarti, ASN Corporate University, Jakarta Pusat.
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Muhammad Taufiq turut hadir dalam acara tersebut. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa di masa mendatang memiliki banyak tantangan Global Megatrend 2050 seperti isu penting mengenai People & Society, Politics Governance, Environment & Resources, Vuca, Bani, Tech & Innovation, Economy & Bussiness, Health & Care sehingga diperlukan sebuah cara untuk menyiapkan tenaga terampil di masa depan, salah satunya dengan pelatihan yang kuncinya terletak pada kemampuan learning society.
Beliau juga menyampaikan bahwa masa depan bukan hanya apa yang kita minati namun juga apa yang kita ciptakan/upayakan salah satunya dengan menciptakan learning ecosystem. Kemakmuran suatu bangsa bergantung pada pengembangan inovasi teknologi yang tentunya akan berdampak pada perubahan orientasi pembelajaran. Beliau mengajak penyelenggara pelatihan untuk turut serta berpartisipasi membangun ecosystem yang mampu memacu inovasi melalui hasil pembelajaran sebagaimana yang telah dilakukan LAN RI dengan menggandeng 300 Korporasi terbaik dalam rangka akselerasi pengembangan kompetensi ASN dan mulai tahun depan akan dilakukan kolaborasi yang mampu merangkul menjadi suatu ecosystem sehingga ditahun depan National Coach Network dapat terbentuk yang terdiri dari alumni PKN 1 dan 2, Pimpinan Korporasi yang bersedia menjadi coach bagi ASN serta seluruh anak bangsa yang berkeinginan belajar langsung dengan para tenaga ahli dan berpengalaman.
Dalam Acara tersebut turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa terdapat 8 arahan Presiden RI terkait Reformasi Birokrasi seperti Responsivitas Birokrasi, Reformasi Pelayanan Publik, Pelayanan Berbasis Teknologi, Efektivitas Alokasi Anggaran, Pengelolaan ASN, Pemberantasan Korupsi dan Kebocoran Anggaran, Percepatan Implementasi Kebijakan, Penguatan Koordinasi Antarlembaga.
Beliau juga menyampaikan bahwa salah satu fokus perhatian saat ini adalah transformasi dalam rekrutmen dan jabatan ASN serta percepatan pengembangan kompetensi. Hal ini tidak lepas dengan perkembangan jaman dimana saat ini merupakan era digitalisasi, sehingga ASN dituntut untuk memiliki literasi digital yang mumpuni sebagaimana hal ini merupakan dasar dalam perubahan dan inovasi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh peserta yang berasal dari BPSDM Kementerian/Lembaga/Provinsi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Pusat Pengembangan Kompetensi Kementerian/Lembaga, BKPSDM Kabupaten/Kota se-Indonesia. Transformasi ASN tentunya tidak akan bisa berhasil tanpa didukung oleh ekosistem pembelajaran yang kolaboratif, sehingga pendekatan Pentahelix masih akan tetap dilaksanakan untuk melibatkan pihak swasta, akademisi, dan masyarakat.
Transformasi ASN merupakan tanggung jawab kita semua dengan adanya kolaborasi dengan inovasi dan komitmen kita mampu menciptakan ASN yang lebih adaptif, inovatif dan mampu memimpin perubahan bangsa menuju visi Indonesia Emas Tahun 2045.
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Muhammad Taufiq turut hadir dalam acara tersebut. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa di masa mendatang memiliki banyak tantangan Global Megatrend 2050 seperti isu penting mengenai People & Society, Politics Governance, Environment & Resources, Vuca, Bani, Tech & Innovation, Economy & Bussiness, Health & Care sehingga diperlukan sebuah cara untuk menyiapkan tenaga terampil di masa depan, salah satunya dengan pelatihan yang kuncinya terletak pada kemampuan learning society.
Beliau juga menyampaikan bahwa masa depan bukan hanya apa yang kita minati namun juga apa yang kita ciptakan/upayakan salah satunya dengan menciptakan learning ecosystem. Kemakmuran suatu bangsa bergantung pada pengembangan inovasi teknologi yang tentunya akan berdampak pada perubahan orientasi pembelajaran. Beliau mengajak penyelenggara pelatihan untuk turut serta berpartisipasi membangun ecosystem yang mampu memacu inovasi melalui hasil pembelajaran sebagaimana yang telah dilakukan LAN RI dengan menggandeng 300 Korporasi terbaik dalam rangka akselerasi pengembangan kompetensi ASN dan mulai tahun depan akan dilakukan kolaborasi yang mampu merangkul menjadi suatu ecosystem sehingga ditahun depan National Coach Network dapat terbentuk yang terdiri dari alumni PKN 1 dan 2, Pimpinan Korporasi yang bersedia menjadi coach bagi ASN serta seluruh anak bangsa yang berkeinginan belajar langsung dengan para tenaga ahli dan berpengalaman.
Dalam Acara tersebut turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa terdapat 8 arahan Presiden RI terkait Reformasi Birokrasi seperti Responsivitas Birokrasi, Reformasi Pelayanan Publik, Pelayanan Berbasis Teknologi, Efektivitas Alokasi Anggaran, Pengelolaan ASN, Pemberantasan Korupsi dan Kebocoran Anggaran, Percepatan Implementasi Kebijakan, Penguatan Koordinasi Antarlembaga.
Beliau juga menyampaikan bahwa salah satu fokus perhatian saat ini adalah transformasi dalam rekrutmen dan jabatan ASN serta percepatan pengembangan kompetensi. Hal ini tidak lepas dengan perkembangan jaman dimana saat ini merupakan era digitalisasi, sehingga ASN dituntut untuk memiliki literasi digital yang mumpuni sebagaimana hal ini merupakan dasar dalam perubahan dan inovasi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh peserta yang berasal dari BPSDM Kementerian/Lembaga/Provinsi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Pusat Pengembangan Kompetensi Kementerian/Lembaga, BKPSDM Kabupaten/Kota se-Indonesia. Transformasi ASN tentunya tidak akan bisa berhasil tanpa didukung oleh ekosistem pembelajaran yang kolaboratif, sehingga pendekatan Pentahelix masih akan tetap dilaksanakan untuk melibatkan pihak swasta, akademisi, dan masyarakat.
Transformasi ASN merupakan tanggung jawab kita semua dengan adanya kolaborasi dengan inovasi dan komitmen kita mampu menciptakan ASN yang lebih adaptif, inovatif dan mampu memimpin perubahan bangsa menuju visi Indonesia Emas Tahun 2045.