Bocornya Informasi Strategis akan Berpengaruh terhadap Kinerja Birokrasi
Terkait
Menghadapi Tantangan Global Megatrend 2050, Diperlukan Cara Menyiapkan Tenaga Terampil di Masa Depan
329 Peserta Lulus SKD dan Berhak Mengikuti SKB
Pemanggilan Asesmen Pelaksana Calon Ketua Tim Kerja
678 PPPK ikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah
BKPSMD Turut Partisipasi Bersih Pantai Sodong Dalam Rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat
CILACAP - Bertempat di Ruang Jala Bumi Setda Cilacap, BKPPD Kabupaten Cilacap yang diwakili Analis Sistem Informasi, Noviyanto Hadi Sugito, S.Kom. ikuti Bimtek Keamanan Sistem Informasi yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap. (Rabu, 18/8/2019).
Acara dihadiri oleh 60 orang perwakilan OPD se-Kabupaten Cilacap dan dibuka Sekretaris Daerah, Drs. Farid Ma'ruf, S.T., M.M. Dalam sambutannya beliau mengatakan di era digital sekarang ini, keamanan tidak hanya untuk keamanan lingkungan saja, tetapi keamanan informasi juga harus dijaga agar data-data tidak di hack oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
"Jangan sampai data-data kita bisa dicuri oleh orang lain tanpa kita mengetahui sehingga bisa membahayakan Pemerintah Kabupaten Cilacap pada khususnya atau Pemerintah Indonesia pada umumnya", ujar suami ibu Suswatiningsih ini.
Selanjutnya beliau juga mengatakan banyak contoh yg terjadi yaitu suatu website diretas, datanya diambil lalu meminta tebusan sejumlah uang. Oleh karena itu, keamanan informasi menjadi aspek penting mengingat bocornya informasi strategis akan berpengaruh terhadap kinerja birokrasi.
"Bimbingan teknis ini dapat memberikan wawasan sehinga dapat merubah pola pikir dan pola sikap dalam pengambilan penentuan kebijakan pengembangan kemajuan dan meningkatnya keamanan informasi", ungkap harapan Sekretaris Daerah dalam mengikuti acara ini.
Kepala Diskominfo Kabupaten Cilacap, Drs. Mohamad Wijaya, M.M. melaporkan kepada Sekretaris Daerah bahwa maksud dan tujuan diselenggarakan bimbingan teknis keamanan informasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang kompeten untuk mewujudkan tata kelola informasi yang baik dalam rangka keamanan informasi, meningkatkan kapasitas kemampuan sumber daya manusia guna menunjang pengamanan informasi rahasia dengan optimalisasi jaringan komunikasi sandi dan sebagai upaya pembinaan, pengendalian dan optimalisasi keamanan informasi.
Narasumber PT. Pilar Teknotama Sinergi, Bontor Edyson Marbun, S.E., Akt., CA., CISA. dalam paparannya menjelaskan bahwa kemajuan teknologi dalam perkembangan dunia siber memberikan berbagai kemudahan untuk menunjang beragam aktivitas masyarakat. Akan tetapi resiko keamanan berupa peretasan yang berpotensi menimbulkan dampak sosial yang cukup besar. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan siber yakni melakukan identifikasi dan analisis resiko pada seluruh sistem elektronik layanan publik yang didalamnya mencakup pengelolaan keamanan, resiko, kerangka kerja keamanan informasi, aset informasi dan data pribadi.